This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 23 November 2015

AGEN PENGENDALIAN HAYATI

Maha besar Allah, yang telah menciptakan keseimbangan di muka bumi ini. “agar kamu tidak merusak keseimbangan itu” (QS. AR-RAHMAN 55;8). demikian Allah berpesan kepada hambanya. agar menjaga keseimbangan alam ini dengan segala kebijaksanaannya.
hama dan penyakit memang sudah sunatullah yang memang itu adalah salah satu makluk ciptaan Yang Maha Pencipta, namun dalam penciptaan penyakit maupun hama bagi tanaman kita Sang Pencipta juga menciptakan , predator, parasitoid, dan patogen yang kita kenal sebagai musuh alami, dan cara penggunaannya dinamakan pengendalian hayati (biologi control). pengendalian hayati merupakan unsure penting dalam mewujudkan konsep pertanian berkelanjutan yang memiliki sifat, ramah lingkungan, efektif dan efisien.
pengendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja memanfaatkan/memanipulasi musuh alami untuk kepentingan pengendalian, pengendalian hayati ada unsure campur tangan manusia dengan cara memperbanyak musuh alami baik di laboratorium maupun di penangkaran. berbeda dengan pengendalian alami yang berjalan sendiri tanpa capur tangan manusia.
untuk lebih kenalnya mari kita pelajari bersama tetnang mereka.
1.      PREDATOR
Predator adalah binatang atau serangga yang hidup bebas dengan membunuh atau memangsa serangga lain.
cirri-ciri predator :
-          predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya (telur, larva, nimfa, pupa dan imago)
-          predator membunuh dengan cara memakan atau menghisap mangsanya dengan cepat.
-          seekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya.
-          predator membunuh mangsanya untuk dirinya sendiri.
-          kebangakan predator bersifat karnifor.
-          predator memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari pada mangsanya.
-          dari segi prilaku makannya, adaa yang mengunyah semua bagian tubuh mangsanya, dan ada yang menusuk tubuh mangsanya dan dihisap cairan tubuhnya.
contoh predator dalam areal sawah kita. burung hantu, ular, tawon, kumbang, laba,laba, capung, dan beberapa dari kelompok belalang.

Gambar Trichogramma sp
2.      PARASITOID
Parasitoid merupakan serangga yang memarasis serangga atau binatang antropoda lainnya. prasitoid bersifat parasit pada fase pradewasa, sedangkan dewasanya hidup bebas dan tidak terikat pada inangnya.
cirri-ciri parasitoid :
-          parasitoid hidup menumpang di luar atau didalam tubuh inangnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
-          parasitoid memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada inangnya.
-           parasitoid menyebabkan kematian pada inangnya secara perlahan-lahan.
-          parasitoid mengambil energy dari inangnya selagi masih hidup dan membunuh atau melumpuhkan inangnya untuk kepentingan keturunannya.
-          parasitoid bersifat monofag (memiliki inang spesifik) tetapi ada juga yang oligofag (inang tertentu)
contoh, parasitoid, Trichogramma parasitoid telur penggerek batang padi. Telenomus Sp. parasitoid teur penggerek polong kedelai. dll

Gambar, serangga terinfeksi Beauveria bassiana
3.      PATOGEN
Patogen merupkan golongan mikroorganisme atau jasad renik yang menyebabkan serangga sakit dan akhirnya mati. pathogen adalah salah satu factor hayati yang turut serta dalam memepengaruhi dan menekan perkembangan serangga hama. karena mikroorganisme ini dapat menyerang dan menyebabkan kematian serangga hama maka pathogen disebut sebagai salah satu musuh alami selain predator dan parasitoid. kelompok serangga dalam kehidupan diserang banyak pathogen atau penyakit, yang berupa virus, bakteri jamur, protozoa maupun nematode. oleh karena itu kemampuan pathogen dalam membuhuh serangga hama sejak lama digunkan sebagai agen pengendali hayati (biological control).
contoh :
bakteri Bacillis popiliae sebagai pathogen dari kumbang jepang, Bacillus thuringiensis sangat efektif dalam mengendalikan larva dari ordo Lepidoptera.
Jamur Metarhizium anisopliae digunakan untuk menggendalikan hama Oryctes rhinoceros (kuwangwung) pada tanamn kelapa, Beauveria basiana  cendawan yang efektif mengendalikan serangga hama dengan menginfeksi tubuh serangga. dll

Minggu, 22 November 2015

RESEP NASI JAGUNG

untuk mendukung swasembada pangan dan kemandirian pangan, perlu kita upayakan defersifikasi (keanekaragaman) makanan, baik yang berasal dari bahan bakunya maupun hasil olahannya. Mengingat hampir 90% masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras dari tahun ketahun masalah ketersediaan beras ini cukup menjadi masalah. bahkan terkadang beras di Indonesia lebih mahal dari Negara-negara tetangga.
sebagai Negara agraris tentu kita harusnya malu jika urusan makan saja masih bergantung pada bangsa lain. perlu adanya kesadaran dari kita semua bahwa tidak selamanya kita harus mengkonsumsi beras dan beras. banyak olahan local yang justru mampu menjamin kita terhadap ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.
salah satu produk olahan yang beberapa daerah sudah meninggalkan dan beralih keberas adalah nasi jagung. Indonesia merupakan salah satu penghasil jagung terbesar didunia. Indonesia juga memiliki jagung local yang memiliki tekstur rasa yang nikmat dibanding dengan jagung hibrida atau hasil introdusi.
berikut adalah resep dan cara pengolahan nasi jagung.
bahan-bahan
-          1 kg biji jagung tua
-          500 ml air.
cara Membuat
-          tumbuk/gilingkan biji jagung yang sudah tua dan kering tadi hingga menjadi beras jagung.
-          cuci bersih jagung dan rendam selama dua hari dua malam.
-          cuci kembali beras jagung dan tiriskan
-          tumbuk /gilingkan dengan alat giling tepung. hingga menjadi halus.
-          remas-remas tepung jagung untuk memisahkan benda2 asing dari tepung,
-          rebus airnkrang lebih 500 ml/ 1 kg jagung hingga mendidih lalu tuangkan ketepung yang sudah siap tadi.
-          aduk-aduk hingga tepung menjadi setengah matang dan kalis.
-          kemudian tepung jagung kukus hingga masak.
setelah matang, nasi jagung yang dihasilkan akan lebih halus dan pulen. karena nasi jagung mudah kering bisa disimpan dalam bungkus daun jati atau daun pisang. untuk disajikan berikutnya.
SELAMAT MENCOBA.

Jumat, 20 November 2015

HAMA UTAMA PADI

Hama adalah hewan yang menyerang/merusak tanaman budidaya sehingga menyebabkan kerugian baik secara ekonomi maupun agronomi. hama dapat dibedakan berdasakan aspek ekonomi, yaitu hama utama, haman minor dan hama potensial.
hama utama adalah, hama yang selalu menyerang tanaman dalam intensitas berat dan dalam kurun waktu yang lama dapat menimbulkan kerugian ekonomi sehingga perlu dilakukan pengendalian. adapun hama utama pada tanaman padi adalah.
1.      keong  mas
waktu kritis untuk pengendalian keong mas pada saat 10 HST pindah, atau 21 HSS (hari setelah sebar) di persemaian.   PHT keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sebagai berikut :
-          pratanam : ambil keong mas dan musnahkan atau sebagai pakan ternak.
-          persemaian : ambil keong mas dan musnahkan sebar benih lebih banyak untuk sulaman. dan bersihkan salura air dari tanaman air seperti kangkung.
-          stadia vegetative : tanam bibit yang agak tua (˃ 21 hari ) dan jumlah bibit lebih banyak, keringkan sawah sampai 7 HST, ambil keong mas dan musnahkan, pasang saringan di saluran air, umpan dengan daunt alas dan papaya, pasang ajir agar siput bertelur pada ajir, ambil dan musnahkan telur siput.
-          stadia generative dan setelah panen : am bil keong emas dan musnahkan, gembalakan  itik setelah padi dipanen.

gambar ; keong mas dan telurnya
2.      wereng coklat
wereng coklat menyukai pertanaman yang dipupuk nitrogen tinggi dengan jarak tanam rapat. ambang ekonomi hama ini adalah 15 ekor per rumpun. siklus hidupnya 21-33 hari. PHT wereng adalah sebagai berikut :
-          gunakan varietas tahan wereng coklat.
-          berikan pupuk K untuk mengurangi kerusakan.
-          monitor pertnamn paling lambat 2 minggu sekali.
-          jika populasi hama dibawah ambang ekonomi gunakan insektisida botani.
-          jika populasi hama di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasikan.

gambar ; wereng coklat
3.      penggerek batang
stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek batang adalah dari pembibitan sampai pembentukan malai. gejala kerusakan yang ditimbulkan makibatkan anakan mati yang disebut sundep pada stadia vegetative, dan pada fase generative disebut beluk (malai hampa) . ambang ekonomi penggerek batang adalah 10 % anakan terserang. 4 kelompok telur per rumpun.
bila populasi tinggi (di atas amabang ekonomi ) aplikasikan insektisida kimiawi yang direkomendasikan.

gambar ; pengerek batang padi
4.      tikus
pengendalian hama tikus terpadu (PHTT) didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus, dilakukan sejak dini, intensif dan terus menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. adapun PHTT adalah sebagai berikut.
-          penanaman serempak
-          penangkaran musuh alami tikus Tito alba
-          sanitasi habitat dan gropyok masal dan
-          penggunaan perangkap.


5.      walang sangit
walang sangit merupakan hama yang merusak bulir padi saat fase pemasakan. fase pertumbuhan tanaman padi yang rentan terhadap serangan walang sangit adalah dari keluarnya malai samapai masak susu. kerusakan yang ditimbulkan menyababkan beras berubah warna dan mengapur, serta hampa. PHT walang sangit adalah sebagai berikut.
-          kendalikan gulma dibawah dan sekitar pertanaman.
-          pupuk merata agar tanaman tumbuh merata dan seragam.
-          umpan walang sangit dengan ketam atau ikan busuk, sebagai perangkap.

-          apabila serangan sudah sampai pada amabang ekonomi bisa menggunakan insektisida kimia yang dianjurkan pada pagi dan sore hari, saat walang sangit ada di atas kanopi. 

Kamis, 19 November 2015

PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN EFISIENSI USAHATANI

Program swasembada pangan seharusnya tidak hanya menjadi mimpi dan angan-angan saja. untuk mewujudkan swasembada pangan tentu tidak hanya pemerintah yang membuat program dan mewujudkan, karena perlu kita sadari bahwa keberhasilan suatu program harus didukung oleh seluruh pihak yang berkepentingan termasuk petani itu sendiri.
mulai sekarang petani harus memiliki cara pandang bisnis untuk meningkatkan hasil taninya sehingga akan terbiasa dengan perhitungan untung rugi dari tanaman yang telah di budidayakan. jika selama ini petani masih menggap bertani adalah sekedar kegiatan untuk menyambung hidup maka tidak ada motivasi untuk peningkatan hasil, bahkan ada istilah “bisa panen syukur”
peningkatan produksi padi di Indonesia bukan lagi sebagai wacana atau sekedar program pemerintah. mengingat hampir 90 % masyarakat kita adalah pengkonsumsi beras, sehingga setiap tahunnya antara produksi dan konsumsi mengalami deficit alhasil pemerintah selalu melakukan impor beras, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. untuk itu dalam meningkatkan produksi nasional kita harus memperhatikan usahatani padi.
1.      Menggunakan Benih Bermutu
benih bermutu adalah benih yang memiliki vigor tinggi dan bersertifikat. keuntungan menggunakan benih bermutu adalah.
a.       benih tumbuh cepat dan seragam.
b.      jika disemaikan tumbuh menjadi bibit tegar dan sehat.
c.       pada saat dipindah tanam, bibit tumuh lebih cepat.
d.      jumlah tanaman optimum akan memberikan hasil yang tinggi.
2.      Persemaian
untuk kebutuhan benih luasan 1 ha 20 kg. benih bernas (yang tenggelam) dibilas dengan air bersih kemudian direndam dalam air selama 24 jam, kemudian di peram dalam karung selama 48 jam. buat areal persemian 400 m2/ha. buat lebar bedengan 1-1,2 m dan diberi pupuk kandang, serbuk kayu dan abu sebanyak 2 kg/m2. penambahan ini memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa dikurangi.
3.      Persiapan lahan
dua minggu sebelum olah tanah berikan pupuk kandang sebnyak 2 ton/ha. selanjutnya lakukan pengolahan tanah secara sempurna (2 kali bajak dan 1 kali garu).
4.      Penanaman
penanaman sebaiknya dilakukan saat bibit masih muda ˂ 21 HSS (hari setelah sebar) sebanyak 1-3 bibit/rumpun. penanaman disarankan dengan system jejer legowo, karena populasi lebih banyak dan produksi lebih tinggi.
Keuntungan cara tanam jejer legowo
-          rumpun tanaman yang berada pada bagian pinggir lebih banyak.
-          terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas atau untuk mina padi.
-          pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
-          pada tahap awal areal pertanaman lebih terang sehingga kurang diserang tikus.
-          penggunaan pupuk lebih berdaya guna.

5.      Pengairan berselang
pemerian air berselang adalah pengaturan kondisi sawah dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Tujuan pengairan berselang adalah :
-          Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi lebih luas.
-          member kesempatan akar tanaman memperoleh udara lebih banyak sehingga dapat berkembang lebih dalam.
-          mencegah timbulnya keracunan besi.
-          mencegah penimbunan asam organic dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar.
-          mengaktifkan jasad renik (mikroba tanah) yang bermanfaat.
-          mengurangi kerebahan.
-          menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen.
-          memudahkan pengendalian hama keong mas.
cara pemberian air yaitu saat tanaman berumur 3 hari, petakan sawah diairi dengan tinggi genangan 3 cm dan selama 2 hariberikutnya tidak ada penambahan air. selanjutnya pemerian air berselang lima hari.
6.      Pemupukan
pemupukan berimbang, yaitu pemberian berbagai unsure hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai. untuk setiap ton gabah yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara N 17,5 kg, P sebanyak 3 kg dan K sebanyak 7 kg (BPTP NAD).
dengan demikian jika kita ingin mendapatkan hasil yang tinggi sudah tentu membutuhkan pupuk yang banyak. Namun demikian tingkat hasil yang ditetapkan juga memperhatikan daya dukung lingkungan setempat dengan melihat produktifitas padi pada tahun-tahun sebelumnya.
7.      Pengendalian Gulma secara terpadu
gulma dikendalikan dengan cara pengolahan tanah sempurna, mengatur air dipetakan sawah, menggunakan benih bersertifikat, menggunakan kompos yang sudah matang, serta menggunakan landak (gosrok) sangat dianjurkan.
8.      Pengendalian hama dan penyakit terpadu
pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan factor ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami dan tidak menimbulkan kerugian besar. PHT merupakan perpaduan berbagai cara pengendalian hama dan penyakit, diantaranya melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih tepat.
9.      Panen
panen dilakukan saat gabah menguning, tetapi malai masih segar. potong padi dengan sabit 30-40 cm di atas permukaan tanah. gunakan plastic terpal untuk alas tanaman padi yang baru diportong dan ditumpuk sebelum dirontok. hindari perontokan lebih dari 2 hari setelah pemotongan untuk menghindari kerusakan beras, sehingga menurnkan kualitas.


Selasa, 17 November 2015

TEKNOLOGI BUDIDAYA CABAI

A.    Tanaman cabai
Tanaman cabai termasuk keluarga tanaman terong-terongan yang memiliki cirri berbunga trompet dan berbuah tunggal.
B.     Persiapaan Lahan
Untuk menghindari pewarisan penyakit dari tanaman sebelumnya, maka pilihlah lahan yang sebelumnya tidak ditanami tanaman dari keluarga terong terongan.
Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm tinggi 30-40 cm pnjang bedengan menyesuaikan panjang lahan. Tambahkan pupuk kandang/kompos sebanyak 20 ton/ha dan pengapuran. Kemudian berikan pupuk SP-36 200 kg/ha berikan sebelum pemasangan mulsa. Bedengan ditutup dengan mulsa selanjutnya buat lubang tanam dengan jarak 70 x 40 cm.
C.     Penanaman
Penanaman bibit cabai dilakukan 5-7 hari setelah pemasangan mulsa, yang sebelumnya dilakukan pengairan . penanaman dilakukan dengan cara memindahkan bibit ke lubang tanam.
D.    Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang 15-20 ton/ha. Pupuk buatan, NPK 500 kg SP-36 200kg, KCl 150 kg. pupuk kandang diberikan saat olah lahan, ditambah SP-36 setengah dosis. Selajutnya pemupukan susulan diberikan pada umur 15 hst (hari setelah tanam) 30 hst dan 45 hst. Masing masing pemupukan pertama sisa SP-36 sisa yang d berikan sebelum tanam ditambah sepertiga NPK dan setengah bagian KCl. Pemupukan kedua sepertiga NPK dan setengah bagian KCl pemupukan ketiga sepertiga NPK. Pemupukan d berikan sekeliling batang jangan sampai terkena batang langsung.
E.     Pemeliharaan
Budidaya cabai kriting perlu perhatian khusus. Pemeliharaan yang perlu di perhtikan adalah pemberian ajir, penyiraman, pengendalian gulma, perompesan tunas liar,
pengendalian hama penyakit. Tanaman cabai rentan terhadap jamur dan bakteri yang menginfeksi lewat akar. Gunakan kapur dolomite saat pengolahan lahan untuk menetralkan PH tanah. Serta lakukan pengamatan berkala untuk mengamati perkembngan pathogen dari golongan jamur. Selanjutnya cegah serangan ulat grayak yang menyerang buah cabai  dengan insektisida. gunakan pestisida nabati yang ada untuk menjaga kelestarian lingkungan

Analisis usaha budidaya cabai /1000 m2
Sewa lahan      : 400    x 1000 : 400.000        
Olah lahan       :50.000x 8  hok: 400.000
Pemasangan mlsa :50.000x 2    hok: 100.000
mulsa               : 1,5 x 600000 : 900.000
Bibit                :2500   x 150   btng: 375.000
Ajir                  :25000 x300    btng:750.000
Pupuk ponska  :50       x2500  kg  :125.000
            Sp-36   :20       x2500  kg  :50.000
            KCl     :15       x4000  kg  :60.000
Tanam             :50000 x2        hok :100.000
lain lain            :200000                 : 200.000
 



jumlah             :…………………Rp. 3.560.000

pendapatan /1000 m2

populsi 2500 tk produksi 10 %

total produksi : 2250 x 0.8 kg = 900 kg
pendapatan      : 900 x Rp20000 = Rp. 18.000.000

pendapatan bersih = 18.000.000-3.560.000

Rp. 14.440.000

SALAM PETANI SUKSES

SEGITIGA PENYAKIT TANAMAN

SUARA TANI – OPT (organism pengganggu tanaman ) merupakan momok bagi para petani. akibat serangan OPT ini petani bisa mengalami kerugian akibat hasil menurun atau bahkan gagal panen. OPT biasanya terdiri dari penyakit, hama dan gulma. oleh karena itu perlu kita jaga tanaman kita agar bisa memberikan hasil yang maksimal sebelumnya kita harus bisa membedakan apa yang dimaksud
1.      Tanaman Sehat
jika fungsi-fungsi fisiologis tanaman berlangsung normal sesuai dengan potensi genetisnya, misal tidak terjadi keterlambatan berkecambah, berbunga normal, tumbuh seragam panen sesuai umur fisiologis.
2.      Tanaman Sakit
Jika satu, beberapa atau seluruh fungsi-fungsi fisiologis organ tanaman tanaman terganggu/ tidak normal, akibat adanya aktifitas pathogen (gangguan pathogen)
3.      Penyakit tanaman (pathogen)
adalah penyebab tanaman menjadi sakit, (agen yang menyababkan sakit)
4.      Hama tanaman
hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.
5.      gulma
tumbuhan yang tidak diharpkan tumbuh di areal tanaman budidaya yang menyebabkan persaingan antara tanaman budidaya dan tumbuhan tersebut

Fungsi-fungsi fisiologis tanaman
a.       pembelahan sel/ perkembngan sel
b.      absorbsi air dan unsure hara dari dalam tanah & translokasinya
c.       fotosintesis & translokasi hasil fotosintesis dan,
d.      reproduksi (pembentukan bunga buah dan biji)


gambar: koloni jamur
Penyebab timbulnya penyakit pada tanaman
seperti halnya makluk hidup yang lain, penyakit pada tanaman dapat timbul apabila factor-faktor pendukung tersedia dengan baik. factor tersebut dalam bahasa pertanian disebut dengan istilah “segitiga penyakit” tentunya dalam istilah segitiga penyakit ada 3 faktor yakni.
1.      Tanaman
tanaman adalah factor utama terjadinya penyakit, tanaman yang tidak memiliki ketahanan dan kemampuan untuk menahan pengaruh pathogen penyebab penyakit maka akan mudah sekali timbulnya penyakit.
2.      Pathogen
pathogen dapat diibarat lintah yang menghisap darah atau benalu yang menempel pada tanaman yang bersifat parasit (merugikan). pathogen ini hidup didalam jaringan tanaman kemudian mengabil sebagian atau seluruh dari jaringan tanaman. dari aktifitas pengambilan makanan inilah jaringan tanaman mati atau tumbuh tidak normal.

3.      lingkungan
lingkungan meliputi suhu kelmbaban, sesuai untuk pertumbuhan dan perkembngan pathogen.

dari tiga factor ini semua mendukung maka penyakit tanaman akan mudah muncul. dari pemahamaini kita dapat mencegah terjadinya penyakit diantaranya menggunakan tanaman tahan, mengidenteifikasi ada dan tidaknya pathogen, menciptakan lingkungan yang tidak mendukung.

semoga kita lebih perhatian terhadap pertanian kita. dan menjaga kelestarian lingkungan. 

Minggu, 15 November 2015

PENINGKATAN PRODUKSI KACANG TANAH DENGAN TEKNOLOGI PENYIANGAN

Produksi kacang tanah di Indonesia masih tergolong rendah. produksi kacang tanah di Indonesia berkisar antra 1 – 1,3 ton/ ha (BPS 2015). Jika kita bandingkan dengan produksi Negara-negara tetangga seperti Filipina yang mampu memproduksi kacang tanah 3,05 ton/ha, Vietnam mampu 1,8 ton/ha, sedangkan kita 1,3 ton/ ha hanya lebih tinggi dari pada Thailand  yaitu 1,2 ton/ha.
jika kita tidak memperbaiki system budidaya kita maka kita akan jauh ketinggalan dengan Negara tetangga bahkan kita menjadi target pasar Negara-negara tetangga. Negara Indonesia harusnya berbangga dengan luas wilayah yang begitu besar disbanding Negara-negara ASEAN lainnya akan tetapi kita masih terkendala serapan teknologi bagi petani masih rendah, sehingga informasi teknologi yang mempu meningkatkan produktivitas pertanian kita sulit tercapai, ditambah lagi dengan adanya politisasi bahan pangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
salah satu teknologi untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah nasional telah banyak diteliti oleh para akademisi, peneiliti, instansi pemerintah dll. tulisan ini merangkum bebrapa hasil penelitian yang berkaitan dengan peningkatan produksi kacang tanah di Indonesia. salah satunya adalah teknologi penyiangan. penelitian yang dilakukan pada 2011 di kebun percobaan Gunungbulu dan laboratorium Agronomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan judul Produktivitas Kacang Tanah Di Lahan Kering Pada Berbagai Intensitas Penyiangan dengan nama peneliti Wafit Dinarto dan Dian Astriani. 

 dalam penelitian ini peneliti menggunakan  perlakuan sebagai berikut,
A = Tanpa penyiangan
B = Penyiangan 21 hari setelah tanam
C = Penyiangan umur 14 dan 28 hari setelah tanam
D = Penyiangan umur 21 dan 42 hari setelah tanam.
E = Penyiangan umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam.
F = Penyiangan dengan herbisida pra tumbuh + 42 hari setelah tanam.
G =Penyiangan dengan herbisida pra tumbuh + 21 dan 42 hari setelah tanam

dari perlakuan tersebut peneliti menyampaikan hasilnya bahwa pengaruh penyiangan sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil produksi kacang tanah. adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.
A = Tanpa penyiangan                                                                                         : 1.62 ton/ha
B = Penyiangan 21 hari setelah tanam                                                                 : 1.64 ton/ha
C = Penyiangan umur 14 dan 28 hari setelah tanam                                            : 2.56 ton/ha
D = Penyiangan umur 21 dan 42 hari setelah tanam.                                           : 2.1 ton/ha
E = Penyiangan umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam.                                    : 2.55 ton/ha
F = Penyiangan dengan herbisida pra tumbuh + 42 hari setelah tanam.              : 1.86 ton/ha
G =Penyiangan dengan herbisida pra tumbuh + 21 dan 42 hari setelah tanam   : 1.95 ton/ha
dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa perbaikan teknologi budidaya pertanian kita salah satunya dengan penyiangan akan memberikan hasil yang lebih. meskipun semakin banyak input yang diberikan belum tentu meningkatkan hasil. sebagai contoh hasil tertinggi ditunjukan pada perlakuan penyiangan dua kali pada umur 14 dan 28 hst sebanyak 2.56 ton/ha kemudian diikuti penyiangan tiga kali pada umur 14, 28 dan 42 hst sebanyak 2.55 ton. selain itu ada yang menarik dari penelitian ini yaitu perlakuan dua kali pada umur yang berbeda ternyata tidak memberikan hasil yang sama yaitu perlakuan penyiangan pada umur 21 dan 42 hst, justru hasilnya lebih rendah disbanding penyiangan pada umur 14 dan 28 hst. ini berarti bahwa ketepatan waktu penyiangan akan memberikan pengaruh yang sangat nyata dari pada kita mengacu pada berapa kali kita melakukan penyiangan tetapi  tepat waktu kah kita dalam merawat dan memenejemen tanaman yang telah kita budidayakan.
JADI bukan hal yang mustahil untuk mencapai yang namanya swasembada pangan jika kita mau memulai dari sekarang untuk menerapkan teknologi yang bermanfaat untuk peningkatan hasil dari tanaman budidaya kita.

DAFTAR PUSTAKA
Katalok BPS : 5203014. 2015. Produksi Tanaman Pangan 2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta
Dinarto, W.  Dan Dian A. 2012. Produktivitas Kacang Tanah di Lahan Kering Pada Berbagai Intensitas Penyiangan. AgriSains Vol. 3 No. 4 : (33-43)

Sabtu, 14 November 2015

PUPUK ORGANIK CAIR,PADAT NASA UNTUK TANAMAN TERONK,HP 085228587247 PIN B...

Sabtu, 07 November 2015

PENGENDALIAN HAMA TERPADU

Alhamdulillah, beberapa daerah sudah mulai turun hujan, sedulur tani mulai beraktifitas dilahannya masing-masing, mempersiapkan lahan untuk ditanami kembali. semoga musim tanam saat ini kelak hasilnya bisa maksimal, maksimal kualitasnya, maksimal kuantitasnya.
untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita tentu tidak hanya mempersiapkan lahan kita bisa tanam, akan tetapi mempersiapkan pencegahan hama yang bisa menyebabkan kegagalan panen. mungkin dengan menjamurnya toko pertanian dengan berbagi produk pestisida kimia masalah hama akan sekejap bisa kita atasi, sekali semprot ulat, belalang, wereng semua musnah, tapi bukan petani sejati jika kita egois dengan mebasmi semua yang ada di areal pertanian kita. hehe
petani dan hama ibarat musuh dalam peperangan siapa kuat dia jadi pemenangnya. namun semua itu bisa kita usahakan dengan tidak merusak keseimbangan yang sudah tersedia dengan mengelola sumber daya yang ada dengan istilah pengendalian hama terpadu (PHT).
Pentingnya Pengendalian Hama Terpadu adalah untuk menjaga keseimbngan ekosistem pertanian (sawah, ladang, perkebunan dan tambak) selain kuantitas panen, keseimbangan alam dan keamanan pangan yang dihasilkan dari produk pertanian kita juga harus mulai kita tingkatkan. tidak menuntut kemungkinan dengan adanya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2016 mendatang,  produk pertanian dari Negara-negara anggota ASEAN akan masuk ke Indonesia, jika kita tidak mampu meningkatkan kualitas maka produk kita akan tersingkir dari pasaran karena residu bahan kimia yang dikandungnya berlebihan.
untuk menjaga baik kualitas dan kuantitas kita dikenalkan dengan Pengendalian Hama Terpadu dengan 4 prinsip :

 1.      budidaya tanaman sehat
Membudidayakan tanaman sehat merupakan hal terpenting untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. tanaman yang sehat bisa di peroleh dengan memilih varietas tahan, pemilihan bibit, dan pemeliharaan tanaman menjadi prinsip yang utama.
 2.      Pemanfaatan musuh alami
dalam pengendalian hama terpadu (PHT) menggunakan musuh alami adalah tulang punggungnya, jika pengendalian konvensional lebih mengutamakan cara instan menggunakan pestisida kimia, maka PHT lebih memberdayakan musuh alami hama seperti predator, dan parasitoid hama, katak, tawon, laba-laba, burung pemakan ulat, dll.


3.      pengamatan rutin
sebagai petani tidak hanya dituntut ahli tanam dan panen, akan tetapi juga harus jeli mengamati perkembangan hama penyakit tanaman, mendiagnosis dan memutuskan, (dokter tanaman) sehingga bisa sedini mungkin untuk bisa dilakukan tindakan.
4.      petani aktif
dalam konsep pengendalian hama terpadi dituntut kekompakan semua petani. karenana tidak hanya satu dua petani saja yang bisa menjaga populasi musuh alami hama, yang berperan sebagai predator hama itu sendiri, diperlukan kesadran dengan cara diskusi antar petani, pelatihan oleh dinas terkait dan pengenalan kearifan local, seprti menggunakan tanaman perangkap, pestisida nabati maupun pestisida biologis. 

semoga sedikit ulasan tentang pengendalian hama terpadu (PHT) ini bisa member manfaat buat kita semua, kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca agar penulisan berikutnya bisa lebih bermanfaat, aamiin,

Rabu, 04 November 2015

BIJAKSANA DALAM BERTANI



Dengan semakin intesifnya pertanian kita terlihatlah hasil yang tercapai beberapa decade yang lalu. sebut saja diera 80 an, Indonesia telah menjadi Negara swasembada beras. dengan kebijakan revolusi hijau, dengan cirri penggunaan pupuk kimia, benih unggul perbaikan saluran irigasi, penggunaan pestisida, pinjaman bank dengan bunga ringan dan beberapa paket kebijakan. namun dari beberpa metode yang diterapkan menimbulkan dampak negative yang berkepanjangan, salah satunya adalah penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang tidak bijaksana.

dampak dari kedua metode tersebut dalam peningkatan hasil pertanian secara intesif memang sangat nyata akan tetapi akan mempengaruhi keseimbngan di alam. contoh penggunaan pupuk kimia berlebih tanpa diimbangi dengan pupuk organic, maka akan terjadi berkurangnya bahan organic ditanah akibatnya tanah menjadi tandus dan mikroorganisme yang bersifat menguntungkan akan hilang karena tidak ada makanan untuk proses hidupnya, fungsi dari bahan organic selain menyuburkan tanah secara fisik juga sebagai bahan makanan organisme2 didalam tanah (decomposer), kemudian sisa metobilsmenya berupa nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. 
selanjutnya penggunaan pestisida kimia yang kurang bijaksana. memang penggunaan pestisida kimia, baik itu fungisida, insektisida, herbisida dan bakterisida. jenis pestisida ini yang sifatnya kontak maupun sistemik dampak buruk yang ditimbulkan dari benda-benda kimia ini adalah.
1.      Matinya hama bukan sasaran
2.      keseimbangan alam terganggu.
3.      residu pada hasil panen
4.      matinya musuh alami hama.
oleh karena itu untuk menjaga kualitas dan hasil panen yang kita makan atau kita jual, sudah saatnya kita lebih bijaksana dalam penggunaan pestisida maupun pupuk kimia, agar aspek keamanan pangan bisa kita jaga, karena kita sebagai petani tentu tidak hanya mengejar target hasil yang meningkat, akan tetapi target kualitas keamanan pangan juga harus kita penuhi agar produk yang kita hasilkan bisa bersaing dipasar-pasar modern.