Maha besar Allah, yang telah
menciptakan keseimbangan di muka bumi ini. “agar
kamu tidak merusak keseimbangan itu” (QS. AR-RAHMAN 55;8). demikian Allah
berpesan kepada hambanya. agar menjaga keseimbangan alam ini dengan segala kebijaksanaannya.
hama dan penyakit memang sudah
sunatullah yang memang itu adalah salah satu makluk ciptaan Yang Maha Pencipta,
namun dalam penciptaan penyakit maupun hama bagi tanaman kita Sang Pencipta
juga menciptakan , predator, parasitoid, dan patogen yang kita kenal sebagai
musuh alami, dan cara penggunaannya dinamakan pengendalian hayati (biologi control). pengendalian hayati
merupakan unsure penting dalam mewujudkan konsep pertanian berkelanjutan yang
memiliki sifat, ramah lingkungan, efektif dan efisien.
pengendalian hayati adalah suatu
teknik pengelolaan hama dengan sengaja memanfaatkan/memanipulasi musuh alami
untuk kepentingan pengendalian, pengendalian hayati ada unsure campur tangan
manusia dengan cara memperbanyak musuh alami baik di laboratorium maupun di
penangkaran. berbeda dengan pengendalian alami yang berjalan sendiri tanpa
capur tangan manusia.
untuk lebih kenalnya mari kita
pelajari bersama tetnang mereka.
1.
PREDATOR
Predator adalah binatang atau serangga yang hidup bebas dengan membunuh
atau memangsa serangga lain.
cirri-ciri predator :
-
predator dapat memangsa semua tingkat
perkembangan mangsanya (telur, larva, nimfa, pupa dan imago)
-
predator membunuh dengan cara memakan atau
menghisap mangsanya dengan cepat.
-
seekor predator memerlukan dan memakan banyak
mangsa selama hidupnya.
-
predator membunuh mangsanya untuk dirinya
sendiri.
-
kebangakan predator bersifat karnifor.
-
predator memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
dari pada mangsanya.
-
dari segi prilaku makannya, adaa yang mengunyah
semua bagian tubuh mangsanya, dan ada yang menusuk tubuh mangsanya dan dihisap
cairan tubuhnya.
contoh predator dalam areal
sawah kita. burung hantu, ular, tawon, kumbang, laba,laba, capung, dan beberapa
dari kelompok belalang.
Gambar Trichogramma sp
2.
PARASITOID
Parasitoid merupakan serangga yang memarasis serangga atau binatang
antropoda lainnya. prasitoid bersifat parasit pada fase pradewasa, sedangkan
dewasanya hidup bebas dan tidak terikat pada inangnya.
cirri-ciri parasitoid :
-
parasitoid hidup menumpang di luar atau didalam tubuh
inangnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
-
parasitoid memiliki ukuran yang lebih kecil dari
pada inangnya.
-
parasitoid menyebabkan kematian pada inangnya
secara perlahan-lahan.
-
parasitoid mengambil energy dari inangnya selagi
masih hidup dan membunuh atau melumpuhkan inangnya untuk kepentingan
keturunannya.
-
parasitoid bersifat monofag (memiliki inang
spesifik) tetapi ada juga yang oligofag (inang tertentu)
contoh, parasitoid, Trichogramma parasitoid telur penggerek
batang padi. Telenomus Sp. parasitoid
teur penggerek polong kedelai. dll
Gambar, serangga terinfeksi Beauveria bassiana
3.
PATOGEN
Patogen merupkan golongan mikroorganisme atau jasad renik yang
menyebabkan serangga sakit dan akhirnya mati. pathogen adalah salah satu factor
hayati yang turut serta dalam memepengaruhi dan menekan perkembangan serangga
hama. karena mikroorganisme ini dapat menyerang dan menyebabkan kematian
serangga hama maka pathogen disebut sebagai salah satu musuh alami selain
predator dan parasitoid. kelompok serangga dalam kehidupan diserang banyak pathogen
atau penyakit, yang berupa virus, bakteri jamur, protozoa maupun nematode. oleh
karena itu kemampuan pathogen dalam membuhuh serangga hama sejak lama digunkan
sebagai agen pengendali hayati (biological control).
contoh :
bakteri Bacillis popiliae sebagai
pathogen dari kumbang jepang, Bacillus
thuringiensis sangat efektif dalam mengendalikan larva dari ordo Lepidoptera.
Jamur Metarhizium anisopliae digunakan
untuk menggendalikan hama Oryctes
rhinoceros (kuwangwung) pada tanamn kelapa, Beauveria basiana cendawan
yang efektif mengendalikan serangga hama dengan menginfeksi tubuh serangga. dll