Sabtu, 13 Agustus 2016

BANGGA JADI PETANI

Aku Bangga Jadi Petani

menjadi petani memang tidak semudah yang kita lihat dan bayangkan, namun juga tak sehina dan sekotor orang-orang awam yang dilihat bahwa bertani itu lumpur, bodoh tidak perlu ijasah dll. semua itu pemikiran prakmatis bagi orang-orang yang lupa bahwa sampai saat ini dia hidup,  makan dari jerih payahnya siapa kalau bukan diri kita yaitu petani.

"BANGGA JADI PETANI"
Nah sekarang perlu kita kampayekan bahwa bertani itu keren, bertani itu bangga, bertani itu mulia dan bertani itu amanah. kenapa tidak??
 karna bertani kita tidak mungkin korupsi, korupsi waktu karena telat masuk kerja atau bolos kerja, korupsi uang karena memanipulasi anggaran perusahaan, memalsukan bukti transaksi bulanan, dan dengan bertani pun kita terhindar dari menyalahgunakan wewenang atau berkhianat. BANGGA JADI PETANI
Dari satu kata bertani itu sangat luas pembahasannya jika kita mau bener-bener mengetahui dunia pertanian. banyak cabang ilmu yang kita butuhkan sehingga bertanipun tidak monoton disawah, bermandi lumpur dan kringat atau berpanas-panasan dll.
mungkin kami bisa hubungkan beberapa ilmu yang dibutuhkan dalam bertani
1.      Ilmu Managemen, atau perencanaan mungkin yang orang tuanya, tetangganya, saudaranya, bahkan dirikita sendiri adalah petani seringkali kita dalam benak berfikir mau tanam apa, kapan mau tanam, nanti jualnya kemana. beberapa pertanyaan yang muncul inilah awal kita untuk membuwat keputusan dan rencana selanjutnya. hal yang perlu kita perhatikan dalam merencanakan penanaman adalah,
-           luas lahan yang kita mau tanam
perlu kita pikirkan luas lahan yang akan kita Tanami karena luas lahan menetukan besar kecilnya biaya yang akan kita keluarkan.
-          lokasi lahan
lokasi ini berkaitan jauh dekatnya lahan yang akan ditanami dengan tempat tinggal kita karena lahan yang jauh tentu memerlukan biaya transportasi, atau rumah ladang sehingga perlu penambahan anggaran.
-          komoditas dan skala yang akan ditanam
terkadang masalah inilah yang membutuhkan skill (keahliahan) memenejemen yang sesungguhnya, karena kita kadang tergoda dengan tetangga kita atau sesame petani yang pas panen hasilnya tinggi harganya mahal sehingga untungnya banyak. akhirnya kita lupa bahwa pas kita memutuskan nanam komoditas tersebut petani yang lain pun ikut nanam, sehingga produk dipasar melimpah dan pada akhirnya harga pun jatuh.
-          Ketersediaan air.
air merupakan kebutuhan pokok dari tanaman, tentu ketersediaanya perlu kita perhitungkan, lahan-lahan yang jauh dari air atau hanya mengandalkan air hujan tentu tidak mudah menentukan komoditas yang akan kita usahakan.
2.      Ilmu statistik atau lebih kerennya DESAIN EKSPERIMEN
sering kita lihat disawah atau ladang pas berbincang-bincang dengan sesama petani kita menceritakan pengalamannya masing-masing ada yang cerita tentang pemupukan, jenis pupuk yang digunakan, dosis yang diberikan, cara pengolahan. semua cerita dari mereka adalah pengalaman yang sangat bermanfaat. Namun kelemahan dikita sebagai petani adalah pencatatan, sehingga pengalaman-pengalaman yang berharga ini tertutup dengan certia-cerita yang lain. disadari atau tidak pengalaman ini adalah bagian kecil dari proses penelitian yang dilakukan ditingkat akademisi. sehingga tidak ada salahnya jika petani dengan ide liarnya dan kreatifnya disetiap uji coba yang dilakukan dilakukan pencatatan.
3.      Ilmu psikologi
kalau berbicara psikologi yang terlintas mungkin wawancara, atau tes IQ dll. padahal psikologi ini petani sudah mahir dalam menerapkannya seperti HRD sama karyawan karyawannya. petani itu ibarat sarjana psikologi yang tidak kuliah, lha iya tiap hari dia harus mengamati prilaku tanamanya kalu seorang petani tidak bisa mengamati prilaku tanamanya tentu cita-cita sukses bertani hanya angan-angan kosong. saat tanaman menunjukan gejala kurang pupuk dikira terserang penyakit, sampai menghabiskan pstisida satu toko pertanian pun tanaman tetap akan kerdil bahakan akan mati, begitupun sebaliknya. oleh karena itu jadilah petani seperti HRD yang professional.

0 komentar:

Posting Komentar

berikan saran, kritikan dan masukan dari tulisan di blog ini yang bersifat membangun demi kemajuan pertanian kita