Budidaya Ganyong
tanaman ganyong berasal dari Amerika Selatan. penyebaran tanaman ini hampir seluruh Indonesia dengan sentra produksi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. namun tanaman ganyong tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dan angin yang kuat karena termasuk tanaman herba atau terna hingga mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap hembusan angin. pada daerah yang mempunyai angin kencang, tanaman ini memerlukan tanaman pelindung.
walaupun tanaman ganyong dapat tumbuh disegala jenis tanah, tanah liat tidak dianjurkan digunakan sebagai media tumbuh karena system drainase jenis tanah ini biasanya jelek. sedangkan ganyong tidak tahan terhadap genangan.
ganyong memiliki potensi untuk dijadikan bahan pangan alternatif karena kandungan gizinya yang cukup tinggi, dalam 100 g umbi ganyong mengandung kalori 95 kal, protein 1.0 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 22,6 g. kalsium 21 mg. fosfor 70 mg, besi 20 mg, vit B1 100 mg, vit C 10 mg, air 75 g. (sumber ; Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI.
BUDIDAYA
1. Waktu tanam dan bibit
penanaman sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan oktober-desember. bibit yang digunakan adalah umbi rizoma yang telah mencapai ukuran normal yang memiliki 1-2 mata tunas sehat. kebutuhan bibit yang d perlukan untuk areal sekuas 1 hektar diperlukan kurang lebih 2 ton bibit.
2. pengolahan tanah
untuk mencegah pertumbuhan umbi tehambat, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah yang bertujuan untuk menggemburkan tanah dan menghilangkan sisa tanaman dari pertanaman sebelumnya. pengolahan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau tiba, karena saat ini saat yang baik karena panas bisa membunuh investasi hama dan gulma yang ada di lahan.
selanjutnya tanah dbuat bedengan dengan lebar 120 cm tinggi bedengan 25-30 cm, untuk panjang menyesuaikan panjang lahan, jarak antar bedengan 30-50 cm.
3. penanaman
sebelum tanam sebaiknya bedengan diberikan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha. penanaman dilakukan dengan cara umbi bibit dtanam kedalam lubang tanam dengan jarak lubang tanam 40 x 70 cm, yaitu jarak antar tanaman dan jarak antar barisan.
4. perawatan.
tanaman ini sangat mudah perawatannya dibandingkan dengan tanaman budidaya yang lain. Tanaman ganyong tifdak membutuhkan banyak air dan pupuk, sehingga pengairan dan pemupukan bisa diminimalkan. untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanaman ganyong cukup dilakukan pembumbunan agar pembentukan umbi bisa maksimal. Pembubunan bisa dilakukan saa tanaman berumur 2-2,5 bulan.
5. Pemanenan
umur panen tanaman ganyong tergantung ketinggian tempat, di daerah yang lebih tinggi dan mempunyai curah hujan yang tinggi umur panennya lebih lama dinbanding didataran rendah. pada dataran rendah umur panen bisa dilakukan saat tanaman umur 6-8 bulan sebagai umbi rebus, sedangkan untuk d ambil tepung atau patinya panen sebaiknya pada umur 12 bulan karena saat itu kandungan patinya mencapai puncaknya.
6. pasca panen
untuk tujuan komersial yaitu produksi tepung umbi diproses segera mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar
berikan saran, kritikan dan masukan dari tulisan di blog ini yang bersifat membangun demi kemajuan pertanian kita