Saatnya Kita Kenali Siapa Lawan Siapa Kawan
gambar 1, pengendalian hama
ini bukan pertandingan, ini juga
bukan turnamen yang bisa menentukan siapa pemenangnya jika sudah bisa
mengalahkan sang lawan. akan tetapi ini adalah kawan ataupun lawan yang tak
bisa kita ajak kompromi, tapi bisa kita kenali dan fahami dengan cara kita
menjaganya. bukan kawan kita yang kita jaga dan lestarikan??? itu mah egois ga pernah ada perhatian sama
lawan, tapi disini kita d tuntut untuk menjaga kawan kita sekaligus lawan kita.
siapa dia kalu bukan ekosistem
sawah kita.
bagi kita yang awam dengan
istilah ekosistem baik penulis akan sedikit sampaikan waktu pelajaran SD kelas
5 dulu. ekosistem adalah hubungan timbale balik antra makluk hidup dan
lingkungannya dan membentuk kesetabilan ekosistem itu sendiri. sebut
saja ekosistem sawa, ekosistem hutan, ekosistem laut, ekosistem padang rumput,
dll.
disini kita akan belajar mengenai
ekosistem sawah. Ekosistem sawah adalah hubungan timbale balik makluk hidup
yang berada di area persawahan. komponen yang membentuk ekosistem sawah itu
sendiri adalah manusia, hewan, tumbuhan serangga dan mekroorganisme yang lain. hubungan
timbal-balik jika terjadi secara ilmiah maka keseimbangan ekosistem akan
tercapai.
Gambar 2. piramida makanan
Apa sih manfaat dari keseimbangan ekosistem ini????
Allah
berfirman dalam Al-Qur’an “dan langit
telah ditinggikan-Nya dan dia ciptakan keseimbangan, agar kamu tidak merusak
keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi keseimbangan itu”.(Q.S Ar-Rahman 7-9)
demikianlah
dalil bahwa apa yang sudah Allah SWT ciptakan itu memiliki fungsi dan tugasnya
masing-masing untuk menjaga keseimbangan alam itu sendiri. Ekosistem sawah tidak lepas dari yang namanya
siklus rantai makanan, dimna ada pemakan dan yang dimakan.
oleh karena
itu dalam rantai makanan ada tingkatannya, adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut;
Gambar 3. komoditas pertanian
Konsumen primer. adalah konsumen tingkat pertama yang kita kenal sebagai herbivore, yaitu semua yang memakan tumbuh-tumbuhan. keseimbangan dalam lingkungan persawahan tidak lepas dari hama tanaman, predator, dan musuh alami. kita pasti akan mengartikan bahwa konsumen primer ini adalah hama karena organism ini lah yang memakan tanaman di lahan kita. akan tetapi dari hama nanti aka nada tingkatan berikutnya yaitu, predator musuh alamai, competitor, dll
Gambar 4. hama dan penyakit tanaman
system pertanian
kita yang konvensional dan intensif biasanya akan mengacu pada instanisme.
Instanisme adalah segera mungkin secepat mungkin dan semurah mungkin. aspek
inilah yang akan membuat kita kurang bijaksana dalam mengelola sumber daya yang
ada di areal persawahan kita. contoh, ketika muncul ulat di lahan kita akan
segera menyemprotnya dengan insektisida kimia, dampak yang ditimbulkan musuh
alami ulat akan kehilangan makanannya, serangga bukan hama akan ikut mati
karena terkena dampak dari insektisida kimia dan belum lagi residu yang
ditinggalkan ketanaman yang kita panen.
penggunaan pupuk
tidak berimbang, juga akan berpengaruh pada kesuburan bilogi dan fisik tanah
akan menurun, karena banyak organism penghuni tanah akan mati karena paparan
bahan kimia yang dibawa oleh pupuk kimia, tekstur tanah menjadi keras, karena
akumulusai bahan kimia yang tidak diimbangi oleh dekomposisi bahan organic oleh
decomposer
Gambar 5. musuh alami/predator hama.
Konsumen sekunder, biasanya disebut
juga musuh alami hama, contoh; capung, laba-laba, burung pemakan ulat, tawon,
belut, ular dll. organism ini berperan sebagai control hama, jika makanan
mereka tidak ada di lahan makan kemungkinan besar dia akan pergi atau mati,
akhirnya akan terjadi ledakan hama sekunder dan resistensi hama terhadap
pestisida (kebal).
Gambar 6. Miselium jamur
Decomposer peran decomposer ini sangat
penting karena tanpa decomposer mungkin planet kita akan penuh dengan sampah
makluk hidup, (sampah organic). oleh karena itu menjaga kesehatan tanah itu
mutlak kita lakukan agar organism didalam tanah yang berperan sebagai decomposer
tetap terjaga. misalnya; cacing, jamur, bakteri, rayab, dll.
agar
keseimbangan ekosistem sawah kita terjaga maka dari tingkatan rantai makanan di
atas perlu kita ketahui dan bijak dalam memutuskan penggunaan bahan-bahan kimia,
tidak ada salahnya jika kita mau mencoba menggunakan pestisida nabati, maupun
biologi. sedangkan pemupukan kita maksimalkan penggunaan pupuk organic sisa
tanaman kita kembalikan kedalam tanah, dan melakukan rotasi tanam agar tidak
terjadi dominasi dan endemic hama penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar
berikan saran, kritikan dan masukan dari tulisan di blog ini yang bersifat membangun demi kemajuan pertanian kita