This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Oktober 2015

TINGKATKAN HASIL PANEN DENGAN TUMPANGSARI


dalam proses peningkatan hasil pertanian ada teknik ekstensifikasi dan intensifikasi. teknik ekstensifikasi adalah peningkatan hasil pertanian dengan cara perluasan lahan pertanian. sedangkan teknik intesifikasi pertanian adalah, peningkatan hasil pertanian dengan cara memberikan input teknologi dalam luasan yang sama. teknologi dalam system budidaya pertanian untuk meningkatkan hasil antara lain.
1. penggunaan benih unggul
2. teknologi penyiangan, tepat cara dan tepat waktu, 
3. teknologi pemupukan; tepat jenis, tepat dosis, tepat cara dan tepat waktu  .
4. teknik budidaya, tumpang sari dan tumpang gilir.
Indonesia adalah Negara yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. dengan jumlah penduduk yang besar maka dituntut penyediaan bahan makanan juga meningkat. sayangnya peningkatan jumlah penduduk tidak dibarengi dengan perluasan wilayah, akan tetapi dibarengi dengan alih fungsi lahan salah satunya adalah pembukaan areal hutan menjadi lahan pertanian. dalam proses alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian tentu juga akan menimbulkan masalah baru, diantaranya;



1. berkurangnya pasokan Oksigen,
2. berkurangnya habitat binatang liar,
3. berkurangnya keanekaragaman hayati hutan.
4. terjadi pemanasan global,
5. anomaly iklim.
6. sering terjadinya banjir.
7. suplai air permukaan berkurang, dll.











Dari dampak-dampak alih fungsi lahan hutan ke lahan pertanian di atas tentu kita tidak tinggal diam atau menutup mata kita, karena ego kita sebagai Makluk yang damanahi oleh Sang Maha Pencipta menjadi Kholifah (pemimpin) dimuka bumi ini (Q.S Al-Baqarah; 2;30)  tentu kita harus bijaksana dalam mengelola sumber daya yang ada. dengan bekal akal dan fikiran kita, tentu semua itu bisa kita jadikan ajang penghambaan diri kepada-Nya. salah satunya menerpakan teknologi tumpangsari. metode budidaya pertanian secara tumpang sari adalah menaman lebih dari satu tanaman budidaya dalam satu luasan yang sama. metode ini efektif dalam mendeversifikasi hasil panenan, karena lahan tidak hanya menghasilkan satu produk hasil panen. 
yang perlu diperhatikan dalam model penanaman tumpang sari adalah,
1. jenis tanamannya,
artinya dalam budidaya teknik tumpang sari disarankan tidak menanam tanaman yang sekeluarga misal cabai dengan tomat, agar tidak terjadi ledakan hama maupun pathogen. sekaligus memutus siklus hidup hama dan pathogen.
2. jarak tanam
dalam teknik tumpang sari tentu hubungan timbale balik antar tanaman tidak bisa dihindari baik yang menguntungkan maupun merugikan (competisi)

Kamis, 29 Oktober 2015

PRODUKTIVITAS MASIH RENDAH



 Patut kita bangga menjadi bangsa Indonesia yang besar ini, karena bangsa kita masuk kedalam salah satu  Negara utama penghasil tanaman pangan di dunia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS, produksi padi Indonesia pada tahun 2013 berada pada posisi ketiga terbesar di dunia setelah tiongkok dan india. sedangkan produksi jagung pada tahun yang sama Indonesia menduduki peringkat kedelapan dunia. sedangkan produksi kacang tanah Indonesia menempati urutan pertama dunia (BPS, 2015).
Dilihat dari sisi produksi kita memang patut berbangga namun dari sisi produktivitas kita masih ketingal dengan Negara-negara di Asia Tenggara, untuk produktivitas padi kita masih dibawah Vietnam yaitu 55, 73 ku/ha sedangkan kita hanya 51,52 ku/ha namun kita masih di atas Filipina, Malaysia dan Myanmar. Untuk jagung kita menempati posisi tertinggi di kawasan Asia Tenggara yaitu 48,44 ku/ha, namun menempati posisi ke-17 dari 30 negara utama penghasil jagung. untuk kedelai produktivitas kita masih tergolong rendah yaitu 14,16 ku/ha, dibawah Kamboja, Thailan, dan Vietnam. Meskipun produksi kacang tanah kita menempati posisi pertama didunia namun produktivitas kita masih dibawah Filipina dan Vietnam, Produktivitas kacang tanah di Filipina mampu memproduksi 30,29 ku/ha sedangkan kita tidak ada separau dari produktivitas kacang tanah di Filipina, yaitu sebesar 13,52 ku/ha (BPS, 2015). Kalau kita lihat iklim dan kesuburan tanah di Negara kita tentu untuk menghasilkan produktivitas tanaman pangan kita melenihi produktivitas tanaman pangan di kawasan Asia Tenggara.

dari data yang di publikasikan oleh BPS seharusnya kita bisa berbangga dan termotivasi untuk memperbaiki system budidaya dan infrastruktur pertanian kita, termasuk memberikan bimbingan teknologi kepada petani kita. sebagai contoh produksi padi 4 kuwintal per hektar masih dibawah Vietnam, jika kita mampu menyamakan produktivitas maka kasus impor beras dari Vietnam yang akan dilakukan pemerintah dibulan ini melalu Bulog bisa kita batalkan dan petani kita bisa merasakan keuntungan yang lebih. selain produksi padi kita yang masih dibawah Vietnam, Kacang tanah kita jauh dibawah Filipina sebanyak 16.77 ku/ha petani kita belum bisa menikmatinya hilang karena minim input yang diberikan atau belum menggunakan benih unggul.

sumber ; catalog BPS : 5203014. Produksi Tanaman Pangan 2014. www.bps.go.id

Rabu, 28 Oktober 2015

BUDIDAYA GANYONG (Canna edulis)

Budidaya Ganyong
tanaman ganyong berasal dari Amerika Selatan. penyebaran tanaman ini hampir seluruh Indonesia dengan sentra produksi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. namun tanaman ganyong tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dan angin yang kuat karena termasuk tanaman herba atau terna hingga mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap hembusan angin. pada daerah yang mempunyai angin kencang, tanaman ini memerlukan tanaman pelindung.
walaupun tanaman ganyong dapat tumbuh disegala jenis tanah, tanah liat tidak dianjurkan digunakan sebagai media tumbuh karena system drainase jenis tanah ini biasanya jelek. sedangkan ganyong tidak tahan terhadap genangan.
ganyong memiliki potensi untuk dijadikan bahan pangan alternatif karena kandungan gizinya yang cukup tinggi, dalam 100 g umbi ganyong mengandung kalori 95 kal, protein 1.0 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 22,6 g. kalsium 21 mg. fosfor 70 mg, besi 20 mg, vit B1 100 mg, vit C 10 mg, air 75 g. (sumber ; Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI.

BUDIDAYA

1. Waktu tanam dan bibit
penanaman sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan oktober-desember. bibit yang digunakan adalah umbi rizoma yang telah mencapai ukuran normal yang memiliki 1-2 mata tunas sehat. kebutuhan bibit yang d perlukan untuk areal sekuas 1 hektar diperlukan kurang lebih 2 ton bibit. 
2. pengolahan tanah
untuk mencegah pertumbuhan umbi tehambat, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah yang bertujuan untuk menggemburkan tanah dan menghilangkan sisa tanaman dari pertanaman sebelumnya. pengolahan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau tiba, karena saat ini saat yang baik karena panas bisa membunuh investasi hama dan gulma yang ada di lahan.
selanjutnya tanah dbuat bedengan dengan lebar 120 cm tinggi bedengan 25-30 cm, untuk panjang menyesuaikan panjang lahan, jarak antar bedengan 30-50 cm.  
3. penanaman
sebelum tanam sebaiknya bedengan diberikan  pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha. penanaman dilakukan dengan cara umbi bibit dtanam kedalam lubang tanam dengan jarak  lubang tanam 40 x 70 cm,  yaitu jarak antar tanaman dan jarak antar barisan. 
4. perawatan. 
tanaman ini sangat mudah perawatannya dibandingkan dengan tanaman budidaya yang  lain. Tanaman ganyong tifdak membutuhkan banyak air dan pupuk, sehingga pengairan dan pemupukan bisa diminimalkan. untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanaman ganyong cukup dilakukan pembumbunan agar pembentukan umbi bisa maksimal. Pembubunan bisa dilakukan saa tanaman berumur 2-2,5 bulan. 
5. Pemanenan
umur panen tanaman ganyong tergantung ketinggian tempat, di daerah yang lebih tinggi dan mempunyai curah hujan yang tinggi umur panennya lebih lama dinbanding didataran rendah. pada dataran rendah umur panen bisa dilakukan saat tanaman umur 6-8 bulan sebagai umbi rebus, sedangkan untuk d ambil tepung atau patinya panen  sebaiknya pada umur 12 bulan karena saat itu kandungan patinya mencapai puncaknya. 


6. pasca panen
untuk tujuan komersial yaitu  produksi  tepung umbi diproses segera mungkin.

Minggu, 25 Oktober 2015

SUMBER PANGAN LOKAL YANG DILUPAKAN

BUDIDAYAKAN !!!!! UNTUK DUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGAN
tanaman yang identik dengan ndeso, katrok, terbelakang dan miskin. tanaman ini sudah sangat susah kita temukan karena semakin majunya teknologi dan moderenisasi di segala bidang. dengan semakin majunya teknologi dan banyak beredar makanan instan maka memanjakan kita untuk tidak ambil pusing dalam hal makan-memakan.
Akan tetapi dengan berbagai produk makanan instan dan siap saji, banyak pula bermunculan berbagai macam penyakit kanker karena kanduangan berbagai bahan pengawet dan perwarna yang terkadung dalam makanan instan dan siap saji.
Nah, dulu simbah-simbah umurnya lebih panjang dan jarang terkena penyakit-penyakit ganas, padahal para leluhur kita kerjaannya lebih keras belum lagi pada masa penjajahan/imperealisme. untuk memenuhi urusan perut mereka memakan makanan yang tidak menjadi komoditi imperalisme, sebut saja, ganyong,  garut, uwi, gembili, gadung dll, tanaman ini lah yang justru menjaga perut para leluhur kita dari kekejaman imperalisme.
Saat ini kita tidak dihadapkan pada kekejaman imperealisme akan tetapi kita dihadapkan dengan ancaman iklim yang tak menentu, sehingga produksi pertanian menurun, alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi gedung, pabrik, pemukiman, dll. tentu dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat yang tidak diimbangi dengan perluasan areal pertanian maka ada ancaman kelangkaan bahan makanan. akhirnya bahan makanan menjadi mahal dan tidak mampu dibeli oleh masyarakat. tentu semua ini tidak kita harapkan.
berikut ini adalah beberapa bahan pangan alternative yang bisa mendukung ketahanan pangan nasional.
1.      Ganyong
Ganyong Canna edulis,  Tanaman ini dari suku kana-kanaan, yang sangat popular di era 60 an. tanaman ini sering kita temukan didesa-desa jaman dulu yang dibudidayakan di pekarangan rumah. tanaman ini sangat popular karena sebagai bahan baku pembuat nasi, dicampur dengan nasi jagung atau gaplek (tiwul). saat ini tanaman ganyong terancam kepunahannya. karena sdah jarang orang yang membudidayakan. 
2.      garut
tanaman garut Maranta arundinaceae dikenal hampir seluruh Indonesia, dengan berbagai nama lokalnya. tanaman ini dimanfaatkan untuk bahan baku kue kering, kue basah dengan cara di ambil patinya. selain itu umbi garut dibuat sebagai emping garut, dengan berbagai varian rasa

3.      uwi
uwi adalah tumbuhan merambat dan memiliki banyak sekali jenisnya. Tanaman ini biasanya di tanam diladang atau ditanam di pekarangan. bagian yang bisa d manfaat kan adalah bagian umbinya bisa dijadikan uwi rebus, eskrim uwi, dan diambil tepung atau patinya sebagai bahan baku kue atau roti







Jumat, 23 Oktober 2015

JAGA KESEIMBANGAN ALAM MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

Saatnya Kita Kenali Siapa Lawan Siapa Kawan
gambar 1, pengendalian hama
ini bukan pertandingan, ini juga bukan turnamen yang bisa menentukan siapa pemenangnya jika sudah bisa mengalahkan sang lawan. akan tetapi ini adalah kawan ataupun lawan yang tak bisa kita ajak kompromi, tapi bisa kita kenali dan fahami dengan cara kita menjaganya. bukan kawan kita yang kita jaga dan lestarikan??? itu mah egois ga pernah ada perhatian sama lawan, tapi disini kita d tuntut untuk menjaga kawan kita sekaligus lawan kita.
siapa dia kalu bukan ekosistem sawah kita.
bagi kita yang awam dengan istilah ekosistem baik penulis akan sedikit sampaikan waktu pelajaran SD kelas 5 dulu. ekosistem adalah hubungan timbale balik antra makluk hidup dan lingkungannya dan membentuk kesetabilan ekosistem itu sendiri. sebut saja ekosistem sawa, ekosistem hutan, ekosistem laut, ekosistem padang rumput, dll.
disini kita akan belajar mengenai ekosistem sawah. Ekosistem sawah adalah hubungan timbale balik makluk hidup yang berada di area persawahan. komponen yang membentuk ekosistem sawah itu sendiri adalah manusia, hewan, tumbuhan serangga dan mekroorganisme yang lain. hubungan timbal-balik jika terjadi secara ilmiah maka keseimbangan ekosistem akan tercapai. 

Gambar 2. piramida makanan

Apa sih manfaat dari keseimbangan ekosistem ini????
Allah berfirman dalam Al-Qur’an “dan langit telah ditinggikan-Nya dan dia ciptakan keseimbangan, agar kamu tidak merusak keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu”.(Q.S Ar-Rahman 7-9)
demikianlah dalil bahwa apa yang sudah Allah SWT ciptakan itu memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing untuk menjaga keseimbangan alam itu sendiri.  Ekosistem sawah tidak lepas dari yang namanya siklus rantai makanan, dimna ada pemakan dan yang dimakan.
oleh karena itu dalam rantai makanan ada tingkatannya, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut;

Produsen. adalah semua tumbuhan hijau yang mampu memproduksi makanan sendiri dengan zat hijau daunnya (klorofil) dengan memanfaatkan sinar mata hari untuk proses fotosintesis. kemudian hasil fotosintesis berupa gula dismpan dalam bentuk biji, daun batang umbi, untuk selanjutnya dimakan oleh konsumen primer.



Gambar 3. komoditas pertanian

Konsumen primer. adalah konsumen tingkat pertama yang kita kenal sebagai herbivore, yaitu semua yang memakan tumbuh-tumbuhan. keseimbangan dalam lingkungan persawahan tidak lepas dari hama tanaman, predator, dan musuh alami. kita pasti akan mengartikan  bahwa konsumen primer ini adalah hama karena organism ini lah yang memakan tanaman di lahan kita. akan tetapi dari hama nanti aka nada tingkatan berikutnya yaitu, predator musuh alamai, competitor, dll
Gambar 4. hama dan penyakit tanaman
system pertanian kita yang konvensional dan intensif biasanya akan mengacu pada instanisme. Instanisme adalah segera mungkin secepat mungkin dan semurah mungkin. aspek inilah yang akan membuat kita kurang bijaksana dalam mengelola sumber daya yang ada di areal persawahan kita. contoh, ketika muncul ulat di lahan kita akan segera menyemprotnya dengan insektisida kimia, dampak yang ditimbulkan musuh alami ulat akan kehilangan makanannya, serangga bukan hama akan ikut mati karena terkena dampak dari insektisida kimia dan belum lagi residu yang ditinggalkan ketanaman yang kita panen.
penggunaan pupuk tidak berimbang, juga akan berpengaruh pada kesuburan bilogi dan fisik tanah akan menurun, karena banyak organism penghuni tanah akan mati karena paparan bahan kimia yang dibawa oleh pupuk kimia, tekstur tanah menjadi keras, karena akumulusai bahan kimia yang tidak diimbangi oleh dekomposisi bahan organic oleh decomposer

Gambar 5. musuh alami/predator hama.
Konsumen sekunder, biasanya disebut juga musuh alami hama, contoh; capung, laba-laba, burung pemakan ulat, tawon, belut, ular dll. organism ini berperan sebagai control hama, jika makanan mereka tidak ada di lahan makan kemungkinan besar dia akan pergi atau mati, akhirnya akan terjadi ledakan hama sekunder dan resistensi hama terhadap pestisida (kebal). 

Gambar 6. Miselium jamur
Decomposer peran decomposer ini sangat penting karena tanpa decomposer mungkin planet kita akan penuh dengan sampah makluk hidup, (sampah organic). oleh karena itu menjaga kesehatan tanah itu mutlak kita lakukan agar organism didalam tanah yang berperan sebagai decomposer tetap terjaga. misalnya; cacing, jamur, bakteri, rayab, dll.
agar keseimbangan ekosistem sawah kita terjaga maka dari tingkatan rantai makanan di atas perlu kita ketahui dan bijak dalam memutuskan penggunaan bahan-bahan kimia, tidak ada salahnya jika kita mau mencoba menggunakan pestisida nabati, maupun biologi. sedangkan pemupukan kita maksimalkan penggunaan pupuk organic sisa tanaman kita kembalikan kedalam tanah, dan melakukan rotasi tanam agar tidak terjadi dominasi dan endemic hama penyakit. 


Rabu, 21 Oktober 2015

DIMANA KINI KAU BERADA

SEPINYA SAWAHKU


 bahagianya kita waktu kecil dulu ketika ikut orang tua di sawah bisa Nawu  (mencari ikan dengan tangan kosong) di sungai, mencari belut, belalang katak. dll. hewan-hewan ini adalah dulu bisa kita temukan di persawahan kita dengan mudah, namun sekarang sulit kita temukan. KEMANAKAH MEREKA SEKARANG?????.......
Mungkin kita atau orang tua kita tidak tau atau tidak mau tau. hehe.
sesungguhnya organism seperti belut, katak, ikan cacing merupakan indicator kesuburan dan kesehatan lahan pertanian kita. karena merekalah yang menjadi penyeimbang dari ekosistem dan rantai makanan dalam ekosistem sawah.
Apa sih peran meraka ??? 
1.      bukannya cacing itu sumber penyakit???
2.      bukannya ikan bisa kita beli di pasar ka nada yang jual ikan lele, ikan laut dll
3.      bukannya katak itu cuman bikin bringsik  aja pas lagi musim berkembang biaknya.
4.      dan bukannya belalang itu hanya akan merusak tanaman kita karena memakan daunnya.
pertanyaan-pertanyaan seperti ini hanya muncul pada kita yang apatis terhadap kelestarian akan pertanian kita. namun yang peduli dan memperhatikan pertanian kita maka akan berfikir dan bertanya kemana semua organism ini.

 a.       manfaat cacing.
tanah mineral yang serap oleh cacing akan dikembalikan lagi ketanah dalam bentuk nutrisi yang mudah diserap oleh tanaman. kotoran yang dihasilkan merupakaan sumber unsure hara N, P dan K. Aktivitas didalam tanahnya mampu memperbaiki tekstur tanah.




a.       manfaat katak
katak sering disebut juga kodok, berperan sangat penting dalam menjaga kesetabilan ekosistem terutama hama tanaman. katak dalam rantai makanan pereran sebagai pemaksa maupun yang dimangsa. jika katak sulit kita temukan disawah kita maka akan terjadi pengurangan jumlah pemangsanya dan akan terjadi kelonjakan hama seperti belalang, wereng, jangkrik dan sejenis serangga-serangga kecil.
b.      manfaat belut dan ikan
belut dan ikan merupakan komponen biotic dalam ekosistem sawah. komponen biotic adalah komponen yang berupa makluk hidup. karena belut dan ikan adalah komponen hidup bisa kita jadikan indikasi sehat dan tidaknya lahan sawah kita. jika hewan ini susah kita temukan, bisa jadi lahan kita sudah tercemar dengan berbagai cemaran bisa karena penggunaan pestisida yang berlebih.

marilah kita mulai sadar dengan ekosistem sawah kita agar anak cucu, adik saudara kita masih bisa melihat hewan-hewan yang berperan penting dalam pertanian kita.

SAATNYA BIJAK DALM BERTANI

SALAM DARI DESA

Minggu, 18 Oktober 2015

BUDIDAYA SORGUM

budidaya sorgum
Sorgum bicolor L. Moech

mukin anda salah satu orang yang belum tau atau baru pernah dengar jenis tanaman ini. tanaman sorgum atau sering di kenal cantel (jawa) jagung gar gur. tanaman ini sulit kita temukan disekitar kita, karena belum adanya pasar yang mampu menyerap dalam jumlah besar sehingga hanya beberapa petani saja yang masih membudidayakan sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. 
tanaman ini masih sekeluarga dengan jenis rerumputan seperti; padi, jagung, rumput gajah dll. selain mudah dibudidayakan tanaman ini sangat berpotensi untuk menjadi bahan pangan alternatif karena kandungan gizinya tidak lebih rendah dari jenis tanaman serealia lainnya. kandungan gizi biji shorgum antara lain protein; 9, 01 %, lemak 3,6 %, serat 2,5 %.
budidaya sorgum bisa dilakukan disemua jenis tanah dan iklim, karena sifatnya yang lebih toleran terhadap kekeringan, lahan kritis dan berbatu, serta tanaman ini tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

teknik budidaya.
1.      pengolahan lahan
budidaya shorgum hambir sama dengan budidaya jagung. bisa dilakukan olah tanah atau tanpa olah tanah. mskipun tanpa olah tanah sebaiknya lahan dibersihkan dulu dari sisa tanaman sebelumnya agar tidak menjadi pengganggu pertumbhan saat fase awal.
2.      penanaman
penanaman dengan cara di tugal dengan jarak tanam 75 x 25 cm kemudaian lubang diisi dengan 2-3 biji shorgum.
3.      pemupukan
pupuk yang utama diberikan adalah pupuk nitrogen sebanyak 200 kg/ha urea 100 kg/ha Sp-36, dan 30 kg KCl. pemberian pupuk 1/3 urea, (Sp-36, KCl diberikan semua saat tanaman umur 7 hst), dan sisa pupuk diberikan saat tanaman umur 1 bulan. pemberian pupuk dengan cara disebarkan di sekitar tanaman.

4.      penyiangan dan pembubunan
tanaman sorgum tidak dpt bersaing dengan gulma di fase2 awal pertumbuhan sehingga perlu dilakukan penyiangan dan pembubunan di awal pertumbuhannnya yaitu pada umur 7-10 hst
5.      panen
biji sorgum dapat dipanen saat bijinya sudah masak sempurna dengan ciri-ciri biji keras dan kering. pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkainya 15-20 cm dibawah bagian biji menggunakan sabit. 

Jumat, 16 Oktober 2015

BERTANAM JAGUNG SAMBUT TAHUN BARU 2016

 CARI PELUANG DI TAHUN BARU

Tahun baru 2016 tinggal dua setengah bulan atau kira-kira 75 hari lagi. Pada akhir atau awal tahun biasanya orang-orang akan berlibur untuk menghabiskan jatah cuti tahunan atau sekedar memperingati pergantian tahun bersama keluarga atau kerabat. Pada saat itulah banyak orang yang akan keluar rumah dan pergi ke tempat rekreasi.

Nah bagi petani yang jeli menangkap peluang saat tahun baru, pasti bisa menebak komoditas apa yang cocok untuk menyambut tahun baru. Salah satu produk pertanian yang biasanya banyak dicari adalah jagung BAKAR. Saat perayaan tahun baru, banyak orang akan begadang untuk menunggu detik-detik pergantian tahun baru sambil bakar jagung.


Seperti hukum ekonomi, ketika permintaan tinggi maka harga akan naik. Pada saat tahun baru ketika banyak orang mencari jagung manis, biasanya harga jagung manis lebih tinggi dari hari biasa. Namun kita tetap perlu berhati-hati terhadap harga jual. Masih ada kemungkinan harga anjlok ketika pasokan jagung melimpah yang disebabkan penanaman secara bersama-sama dalam jumlah besar.

Kamis, 15 Oktober 2015

PEMUPUKAN TEPAT HASIL MENINGKAT

 PEMUPUKAN JAGUNG
Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung mencapai 20 juta ton di tahun 2015. Target tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun ini sebesar 19,3 juta ton. Kepala Subdirektorat Jagung Direktorat Budidaya Serealis Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Bambang Sugiharto mengatakan, agar target tercapai maka Kementan akan menggenjot  pergantian varietas benih jagung biasa ke hibrida. Dengan penggunaan varietas unggul maka produksi panen bisa meningkat hingga 5-10 ton per hektar. 
selain menggunakan benih unggul tanaman jagung juga responsive terhadap pemupukan. agar produksi bisa meningkat dan mencapai tarjet penulis ingin berbagi tentang cara dan waktu aplikasi pupuk pada tanaman jagung. 

 1. pemupukan pertama 7 – 12 hst (hari setelah tanam)
saat umur 7-12 hst tanaman jagung baru memiliki 1-2 daun, akan tetapi fase ini lah yang akan menentukan terbentuknya tongkol jagung. pemberian pupuk seawall mungkin bisa mencegah keterlambatan proses pertumbuhan jagung karena nutrisi yang dibutuhkan tak tersedia. 
2. Pemupukan kedua 20 – 25 hst
jika umur sekian tanaman sudah memiliki 6-7 daun yang membuka dengan tinggi tanaman ± 60 cm. pemupukan umur 20-25 hst akan berpengaruh pada pembentukan jumlah baris per tongkol. jika pemupukan pertama menentukan terbentukanya tongkol maka pemupukan fase ini akan menentukan besar kecilnya diameter tongkol jagung, semakin besar tongkol jagung maka semakin banyak pula hasil dari pertanam jagung.
3. Pemupukan ketiga 35-40 hst.
sebetulnya dengan pemupukan 2 kali yang pertama dan kedua tanaman sudah melewati masa kritis. akan tetapi agar hasil bisa mencapai 8-10 ton ha maka pemupukan ke-3 wajib diberikan agar saat tanaman mulai melakukan pengisian dan pemasakan biji tidak mengalami defisiensi nutrisi. 

 Adapun dosis yang diberikan penulis menggunakan dosis sebagai berikut  :
dosis pupuk pada tanaman jagung (kg/ha)

  1. pemupukan pertama NPK (16-16,16), SP-36 = 250 ; 100
  2. Pemupukan kedua NPK; Urea = 250 ; 100
  3. pemupukan ketiga  Urea = 200 kg




Selain pupuk kimia, untuk menjaga kesuburan biologi tanah gunakan pupuk organic/kandang saat tanam atau sebelum tanam jagung. pupuk organic berperan memperbaiki tekstur tanah (gembur) dan menjaga kadar lengas tanah (kelembaban) 


PETANI SEJAHTRA BANGSA BERJAYA
Salam Dari Desa

Selasa, 13 Oktober 2015

SEPERTI INI NIH BERTANI TUH. JEPANG PUNYA!!!!

 antara Jepang dan Indonesia
Membuat sistem pertanian di kota besar Jepang hampir tidak mungkin dilakukan, mengingat terbatasnya ruangan. Namun keterbatasan ini tidak menjadi halangan untuk membuat pertanian perkotaan. Sebuah konsep luar biasa pertanian perkotaan muncul di Jepang. Tidak hanya bangunan eksterior yang dihijaukan, di dalam bangunan juga terdapat lahan pertanian yang benar-benar dapat menghasilkan buah maupun sayuran.
 LALU bagai mana dengan kita yang dari dulu di kenal dengan Negara agraris,
1.    mau kah kita sebgai petani tetapi kelaparan,
2.    Negara agraris tetapi mengimpor beras,
3.    petani tomat merugi karena tomat tidak laku,
4.     petani tebu merugi karena pemerintah impor gula,
5.    harga sapi anjlok, daging naik. karena sapi impor.
mari saatnya kita mulai peduli dengan pertanian kita, sedikit inspirasi, sdikit pengalaman akan menambah kemajuan di bidang pertanian. karena kebanyakan petani kita yang sdah tua”, pendidikan rendah” lahan sempit dll. belum lagi dengan permainan harga oleh spekulan.
mari saatnya kita berbagi
SALAM DARI DESA

Minggu, 11 Oktober 2015

MERENCANAKAN SEBELUM TANAM

 KAPAN SAATNYA KITA TANAM
Kebanyakan petani kita adalah masih petani latah, dimana kebanyakan petani menanam komoditas disaat petani lain merasakan kenaikan harga komoditas yang ditanam. misalnya saat cabai menembus harga Rp. 50.000, maka akan berbondong-bondong petani kita akan menanam cabai baik dari petani nggunung, pesisir bahkan ibu-ibu perumahan pun akan ikut menanam dalam polibag berharap bisa menikmati kenaikan harga tersebut.
jarang kita sadari dan rencanakan bahwa dengan kita menanam komoditas yang sama dan jumlah yang banyak maka, akan terjadi over produksi di pasaran. sedangkan tidak diimbangi dengan peningkatanpermintaan dari komoditas tersebut, alhasil harga komoditas akan turun, sesuai dengan teori ekonomi bahwa produksi harus diimbangi dengan permintaan pasar.
agar kita tidak terjebak oleh permainan spekulan atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sebagai petani atau penggiat pertanian mulai sadar akan informasi dan perencanaan sebelum melakukan memutuskan tanam komoditas tertentu. dengan cara sebagi berikut
1. Mencari informasi Pasar
ada baiknya kalau kita luangkan waktu untuk mencari-cari info harga komoditas baik dipasar atau kepetani yang lagi panen. langkah ini bisa d jadikan patokan bahwa komoditas yang mau kita tanam laku atau tidak di pasaran.
2. Belajar teknik budidaya
jika sudah memutuskan untuk menanam komoditas tertentu maka, kita harus paham dan mengerti bagaimana teknik budidayanya, bisa mencari info lewat buku, bertanya langsung dengan ahlinya, dan bisa mencari di internet.
3. mempersiapkan SAPRODI (Sarana Produksi)
sarana produksi ini penting karena untuk mendaptkan hasil yang mangsimal tentu dengan saprodi yang mencukupi. bisa tanam tpi tidak ada pupuk maka tanaman tidak mendapatkan hasil yang maksimal, begitupula dengan pestisidanya, agar tanaman kita bisa terhidar dari serangan OPT (organism pengganggu tanaman) perlu kita siapkan pestisidanya. pestisida dapat yang ramah lingkungan, pestisida nabati, hanyati atau biologi.
4. membuat jadwal aktivitas tanam
tidak ada salahnya kalu kita sebelum tanam membuat jadwal aktivitas tanam, agar kita bisa mengontrol tiap fase pertumbuhan tanaman kita. jangan sampai waktunya memupuk kita lewatkan sehingga berdampak hasil kita turun bahkan bisa menyebabkan gagal panen.

Salam Dari Desa
semoga bermanfaat buat kita semua

Kamis, 08 Oktober 2015

BERTANAM TOMAT

 TOMAT,,
Tanaman dengan segudang manfaat ini merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan untuk dibudidayakan oleh sedulur tani.
bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah buahnya. buah tomat biasanya dimanfaatkan oleh ibu-ibu kita sebagai sayuran, atau dibuat jus, sebagai minuman kesehatan. 
oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tomat di masyarakat kita perlu membudidayakan dengan benar dan terencana. 
Baik, penulis akan berbagi tentang teknologi budidaya tomat.

TEKNOLOGI
BUDIDAYA TOMAT
A.    Tanaman tomat
Tanaman tomat termasuk keluarga tanaman terong-terongan yang memiliki cirri berbunga trompet dan berbuah tunggal.
B.     Persiapaan Lahan
Untuk menghindari pewarisan penyakit dari tanaman sebelumnya, maka pilihlah lahan yang sebelumnya tidak ditanami tanaman dari keluarga terong terongan.
Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm tinggi 30-40 cm pnjang bedengan menyesuaikan panjang lahan. Tambahkan pupuk kandang/kompos sebanyak 15 ton/ha dan pengapuran. Kemudian berikan pupuk SP-36 200 kg/ha berikan sebelum pemasangan mulsa. Bedengan ditutup dengan mulsa selanjutnya buat lubang tanam dengan jarak 70 x 40 cm.
C.     Penanaman
Penanaman bibit tomat di lakukan 5-7 hari setelah pemasangan mulsa, yang sebelumnya dilakukan pengairan . penanaman dilakukan dengan cara memindahkan bibit ke lubang tanam.
D.    Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang 15-20 ton/ha. Pupuk buatan, NPK 500 kg SP-36 200kg, KCl 150 kg. pupuk kandang diberikan saat olah lahan, ditambah SP-36 setengah dosis. Selajutnya pemupukan susulan diberikan pada umur 15 hst (hari setelah tanam) 30 hst dan 45 hst. Masing masing pemupukan pertama sisa SP-36 sisa yang d berikan sebelum tanam ditambah sepertiga NPK dan setengah bagian KCl. Pemupukan kedua sepertiga NPK dan setengah bagian KCl pemupukan ketiga sepertiga NPK. Pemupukan d berikan sekeliling batang jangan sampai terkena batang langsung.
E.     Pemeliharaan
Budidaya tomat perlu perhatian khusus. Pemeliharaan yang perlu di perhtikan adalah pemberian ajir, penyiraman, pengendalian gulma, perompesan tunas liar,

pengendalian hama penyakit. Tanaman tomat rentan terhadap jamur dan bakteri yang menginfeksi lewat akar. Gunakan bakterisida dengan cara dikocor saat pemupukan pertma. Serta lakukan penyemprotaan fungisida sistemik untuk mencegah jamur yang biasanya menyerang daun. Kurang lebih umur 20 hst. Selanjutnya cegah serangan ulat grayak yang menyerang buah tomat dengan insektisida sistemik.

JIKA KITA BISA SEPERTI INI

 ini lah gambaran pertanian moderen, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka tuntutan penyediaan bahan makanan tentu juga harus ditingkatkan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
dengan sistem pertanian modren ini maka jumlah produksi perluasan lahan bisa ditingkatkan dengan maksimal, dengan istilah pertanian sistem vertikultur, yang di kombinasi hidroponik ataupun aeroponik.
oleh karena itu negara kita yang besar nan subur ini harusnya bisa menjadi inspirasi dan semangat untuk mewujudkan ketahanan pangan baik untuk bangsa sendiri ataupun untuk ekspor.

Mari kita peduli dengan petani dan pertanian kita,

SALAM DARI DESA