A.
Mengenal Kacang panjang
Sudah tidak asing lagi dengan nama
salah satu jenis sayuran ini, Kacang panjang. iya kacang panjang
sudah populer di masyarakat Indonesia hampir di seluruh plosok negri dapat
ditemukan. hampir diseluruh pasar tradisional dan pasar-pasar modern pun dengan
mudah ditemukan. sayuran kacang panjang merupakan jenis sayuran yang bergizi
tinggi yang dapat dioleh untuk berbagai jenis masakan maupun tumisan. Karena
sifatnya yang sangat mudah dibudidayakan maka petani menjadikan sayuran ini
biasa menjadi alternative tanaman di pematang (galengan) atau pin dipekarangan
rumah.
Tanaman kacang panjang (Vigna sinense L) merupakan salah satu tanaman
yang masih berfamili dengan tanaman polong-polongan atau kacang-kacangan,
tanaman ini hidup merambat dan dan memiliki buah kacang yang panjang lunak dan
berwarna hijau.
1.
Klasifikasi Kacang panjang :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Decotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminocecae
Genus : Vigna\
Spesies : Vigna
Sinensis L.
2.
Morfologi kacang panjang
tanaman kacang panjang merupakan tanaman menjalar,
tinggi tanaman ini mencapai 2,5 m. Batang tanaman berbentuk silindris, berwarna
hijau dengan permukaan licin. daun pada tanaman ini majemuk, lonjong, berseling
panjang 6-8 dan lebar 3-4,5 cm. bunga pada tanaman ini majemuk, terdapat pada
ketiak daun, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih putihan. panjang
polong antara 40-80 cm.
3.
Kandungan gizi pada kacang panjang.
Kacang panajang adalah sumber protein yang baik karena
mengandung Vitamin A, Thiamin, riboflamin, zat besi, fospokalium, vitamin C,
folat, magnesium dan mangan.
nilai gizi kacang panjang (mentah) per 100 g
energy 196 kj
(47 kcal)
Karbohidrat 8 g
diet serat 3,6 g
Lemak 50 g
Protein 200 g
Sumber : id.wikipedia.org
salah satu kendala yang dihadapi petani dalam
mengembangkan usaha budidaya kacang panjang ini adalah teknis budidaya yang
kurang tepat.
B.
Teknologi Budidaya Kacang Panjang
1.
Persiapan Lahan
-
bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman
sebelumnya.
-
bacak lahan atau cangkul agar menjadi remah dan
gembur serta berguna untuk memperbaiki aerasi tanah.
-
berikan pupuk kandang/ organic untuk menambah unsure
hara dan menjaga kesuburan tanah sebanyak 1 ton/ ha.
-
setelah pupuk di tebar lakukan pembuatan
bedengan/guludan dengan ukuran lebar 90 cm tinggi 30 cm dengan jarak antar
bedengan 50-60 cm serta panjang menyesuaikan lahan.
-
untuk mendapatkan hasil maksimal berikan pupuk
dasar SP-36 100-150 /ha
-
selanjutnya tutup guludan dengan mulsa plastic hetam
perak MPHP yang berukuran 120 cm
-
buatlah lubang tanam di atas bedengan tersebut
dengan jarak tanam 30 cm
2.
Car menanam Kacang Panjang
jika lahan
merupakan lahan tadah hujan sebaiknya penanaman dilakukan diawal musim
penghujan atau akhir musim penghujan untuk menghindari kekeringan dan ledakan
hama penyakit. jika banyak hujan resiko perkembangan hama ulat atau penggerek
polong akan tinggi.
cara menanam dengan cara memberikan
2 benih perlubang tanam yang sudah dipersiapakan dengan kedalaman 3-4 cm.
selanjutnya tutuplah lubang tanam dengan tanah tipis atau bisa juga dengan
menggunakan abau sekam atau pupuk kandang yang sudah matang.
lakukan penyulaman pada umur 4-6
hst pada lubang-lubang tanam yang terdapat benih tidak tumbuh.
3.
Pemasangan Lanjaran
Kacang Panjang identik dengan
Lanjaran atau sering juga masyarakat menyebutnya kacang lanjaran karena dalam
teknis budidayanya membutuhkan lanjaran sebagai rambatan batangnya. sehinngga
dalam teknis budidaya kacang panjang selalu diberikan lanjaran. cara memasang
lanjaran dapat dilakukan saat sebelum tanam atau maksimal 7 hst. karena lebih
dari seminggu akar tanaman sudah mulai berkembang jika dipasang lanjaran dekat
dengan tanaman maka bisa menyebabkan kelukaan pada akar, selain itu pucuk
tanaman suga membutuhkan segera media rambat untuk segera naik keatas. ukuran
yang ideal untuk lanjaran kacang panjang adalah berukuran 180 cm agar mudah
dalam pemanenan dan juga tidak terlalu rendah. dalam satu lanjaran bisa
digunakan untuk 2-3 lubang tanam dengan catatan lanjaran yang digunakan cukup
kuat. lanjaran bisa terbuat dari bambu yang di belah atau dari pohon secang.
selain lanjaran kita juga harus
mempersiapkan gawar (tali pengait antar lanjaran) selain berfungsi sebagai
rambatan gawar juga menjaga kekuatan lanjaan karena saling terkait antara
lanjaran satu dengan yang satunya. tali yang baik bisa terbuat dari bamboo yang
di tipiskan atau tali plastic yang kuat dan bisa pula kain-kain sisa dari
pabrik tekstil yang panjang.
4.
Penyiangan Lahan.
Untuk menjaga
kesehatan dan produktivitas tanaman, areal pertanamana perlu kita bersihkan
dari gulma. selain sebagai competitor dalam menyerap unsure hara dan ruang
gulma juga menjadi rumah hama dan penyakit yang mampu menyebabkan produktivitas
tanaman menurun.
biasanya di parit
anatar gulutan akan mudah sekali ditumbuhi gulma sehingga perlu dibersihkan
baik secara manual atau dengan herbisida.
Gulma diarea
pertanaman dipastikan selalu bersih hingga panen berakhir.
5. Pengairan
Tanaman kacang panjang tidak terlalu
membutuhkan pasokan air dalam jumlah besar, maka dari itu untuk menjaga
kesegaran tanaman bisa dilakukan pengairan 5-7 hari sekali.
6. Pupuk
Susulan
Dalam usaha tani
untuk memberikan hasil yang maksimal tentu perlu adanya penambahan nutrisi
tanaman dengan cara memberikan pupuk. pemberian pupuk susulan dapat dilakukan
saat umur 15 hst dan 40 hst dengan dosis per-hektar ZA 50 kg SP36 25 Kg KCl 75
kg.
A.
PANEN
Ciri kacang panjang yang siap dipanen dilihat dari segi
ukuran polong yang telah optimal, biji dalam polong belum kelihatan menonjol
jika biji menonjol itu berarti sudah terlewat waktu panen. selain cirri tersebut
cirri lain adalah kacang mudah dipatahkan tidak alot dan tidak lentur atau umur
panen awal sekitar 38-45 hst.
B.
Hama dan Penyakit Utama Kacang Panjang
Selain teknis
budidaya yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal adalah pengendalian
hama dan penyakit tanaman yang benar. oelh karena itu perlu kita mengenal hama
dan penyakit utama kacang panjang. ada dua hama dan dua penyakit utama kacang panjang. Kedua
hama dan penyakit utama kacang panjang tersebut adalah
1.
kutu aphids, hama ini berwarna hitam yang sering
bergerombol di bagaian bawah daun atau pucuk-pucuk batang yang masih muda.
gejala dari serangan hama ini adalah daun menggulung dan kaku. sebelum
adaserangan hama ini sebaiknya lakukann pencegahan dengan cara menghindari
menanam kacang panjang dengan tanaman kacang yang lebih tua. atau bisa dengan
penyemprotan insektisida berbahan aktif Imidakloprid, atau Buprofezin.
Gambar : koloni apids
2.
Ulat pengerek Polong, Maruca restualis. adalah hama yang berupa ulat ketika masih muda
ulat ini berwarna hijau berangsur-agsur dengan bertambahnya usia ulat akan
berubah warna menjadi coklat kehitaman. cara menyerang hama ini adalah dengan
cara melubangi kulit polong kemudian memakan daging buah dan biji-biji muda
yang ada didalamnya. untuk mencegah serangan hama ini yang harus dilakukan
adalah dengan cara memasang perangkap imagonya (kupu-kupu) di beberapa tempat
berupa lampu yang bawahnya di pasang air. atau jika sudah terjadi serangan bisa
dilakukan penyemprotan dengan insektisida dengan bahan aktif fipronil dan
tiametoksam.
3.
Penyakit karat daun, Uromyces sp. merupakan penyakit utama pada kacang panjang. pada
awal serangan muncul gejala adanya bercak kecoklatan di bagian daun yang
semakin lama semakin menyebar. pada serangan yang sangat parah daun akan mongering
yang dimulai dari daun yang tua/ penyakit ini akan berkembang pesat jika
kondisi udara panas dan lembab. pencegahan penyakit ini adalah dengan sanitasi
yang baik dan control saluran drainasi. Namun jika serangan mulai Nampak bisa
dilakukan pengobatan dengan fungisida score 250 EC dan Anvil 50 SC. dosisi yang
diberikan sesuai dengan anjuran pada label.
Gambar : gejala serangan karat daun
4. Penyakit
bercak daun adaah penyakit yang disebabkan oleh pathogen Cescospora sp. berbeda dengan karat penyakit ini menimbulkan gejala
adanya bercak kuning bulat di bagian daun. biasanya ada beberapa bercak dalam
satu daun. sama halnya seperti karat daun untuk mencegah penyakit ini adalah
dengan cara sanitasi yang baik dan control drainase. bagi tanaman yang sudah
terserang bisa dilakukan pengobatan fungisida score 250 EC dan Anvil 50 SC.
dosisi yang diberikan sesuai dengan anjuran pada label