This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 16 Agustus 2016

cara cerdas memilih pestisida

CARA CERDAS MEMILIH PESTISIDA

Sebagai petani saat membudidayakan tanaman tentu tidak bisa lepas dari serangan hama atau penyakit tanaman OPT (Organisme Penggagu Tanaman), sehingga kita butuh pengendalinya agar hama dan penyakit tersebut tidak sampai menyebabkan kegagalan panen. oleh karena itu Petani biasanya membutuhkan biaya yang tinggi untuk melakukan pengandalian OPT tersebut dengan berbagai jenis dan merek pestisida. tujuan untuk meendapatkan hasil yang tinggi akhirnya juga membutuhkan biaya yang tinggi pula.
Ini adalah beberapa tips atau cara agar kita bisa meminimalkan biaya untuk pembelian pestisida.
1.      Kenali OPT yang menyerang tanaman. langkah ini penting agar dalam memilih pestisida dan mengaplikasikannya tidak salah sasaran. Sasaran yang berbeda maka berbeda pula jenis pestisida yang dibutuhkan, apakah itu fungisida Insektisida, Herbisida dll. begitu pula gejala serangan yang ditimbulkan apakah lokal atau sistemik. jika gejala yang ditimbulkan sistemik maka sebaiknya kita lakukan pencegahan sedini mungkin. sedangkan gejala lokal kita bisa lakukan pengamatan, agar aplikasi pestisida seefektif mungkin.
2.      lakukan pengecekan sebelum membeli. biasakan menjadi petani, petani yang cerdas jangan menjadi petani yang ikut-ikutan. dan hafalan, membeli pestisida jangan diingat tutup botolnya atau bentuk botolnya, nanti akan berakibat fatal, karena sama-sama tutup botolnya merah dikira sama pestisida yang dimaksud mau beli insektisida malah pilih herbisida, KAN BAHAYA….
Setidaknya jika mau membeli pestisida Tanya kepada penjualnya untuk hama sasaran, kemudian, lakukan pengecekan didaftar OPT sasaran, setelah itu cek bahan aktifnya, sama tidak dengan yang dirumah, atau yang sudah dibeli jika sama maka tidak usah membeli atau bisa dengan menukar dengan yang berbahan aktif berbeda namun sama OPT sasarannya.
3.      Jangan malu bertanya, jika ada ksesmpatan demplot, atau demo pengenalan hama penyakit, penyuluhan pertanian dan acara-acara sejenis ikutilah dengan seksama, dan tanyakan sekiranya anda belum paham terkait OPT, dan jika pestisida yang anda beli blum juga sesuai dengan harapan hubungi staff perusahaan pestisida atau PPL setempat untuk mengevaluasinya.
semoga langkah-langkah ini sedikit member maanfaat kepada pembaca sekalian, jika ada Kritik, saran bahkan masukan silahkan beri komentar di kolom komentar.

Sabtu, 13 Agustus 2016

BANGGA JADI PETANI

Aku Bangga Jadi Petani

menjadi petani memang tidak semudah yang kita lihat dan bayangkan, namun juga tak sehina dan sekotor orang-orang awam yang dilihat bahwa bertani itu lumpur, bodoh tidak perlu ijasah dll. semua itu pemikiran prakmatis bagi orang-orang yang lupa bahwa sampai saat ini dia hidup,  makan dari jerih payahnya siapa kalau bukan diri kita yaitu petani.

"BANGGA JADI PETANI"
Nah sekarang perlu kita kampayekan bahwa bertani itu keren, bertani itu bangga, bertani itu mulia dan bertani itu amanah. kenapa tidak??
 karna bertani kita tidak mungkin korupsi, korupsi waktu karena telat masuk kerja atau bolos kerja, korupsi uang karena memanipulasi anggaran perusahaan, memalsukan bukti transaksi bulanan, dan dengan bertani pun kita terhindar dari menyalahgunakan wewenang atau berkhianat. BANGGA JADI PETANI
Dari satu kata bertani itu sangat luas pembahasannya jika kita mau bener-bener mengetahui dunia pertanian. banyak cabang ilmu yang kita butuhkan sehingga bertanipun tidak monoton disawah, bermandi lumpur dan kringat atau berpanas-panasan dll.
mungkin kami bisa hubungkan beberapa ilmu yang dibutuhkan dalam bertani
1.      Ilmu Managemen, atau perencanaan mungkin yang orang tuanya, tetangganya, saudaranya, bahkan dirikita sendiri adalah petani seringkali kita dalam benak berfikir mau tanam apa, kapan mau tanam, nanti jualnya kemana. beberapa pertanyaan yang muncul inilah awal kita untuk membuwat keputusan dan rencana selanjutnya. hal yang perlu kita perhatikan dalam merencanakan penanaman adalah,
-           luas lahan yang kita mau tanam
perlu kita pikirkan luas lahan yang akan kita Tanami karena luas lahan menetukan besar kecilnya biaya yang akan kita keluarkan.
-          lokasi lahan
lokasi ini berkaitan jauh dekatnya lahan yang akan ditanami dengan tempat tinggal kita karena lahan yang jauh tentu memerlukan biaya transportasi, atau rumah ladang sehingga perlu penambahan anggaran.
-          komoditas dan skala yang akan ditanam
terkadang masalah inilah yang membutuhkan skill (keahliahan) memenejemen yang sesungguhnya, karena kita kadang tergoda dengan tetangga kita atau sesame petani yang pas panen hasilnya tinggi harganya mahal sehingga untungnya banyak. akhirnya kita lupa bahwa pas kita memutuskan nanam komoditas tersebut petani yang lain pun ikut nanam, sehingga produk dipasar melimpah dan pada akhirnya harga pun jatuh.
-          Ketersediaan air.
air merupakan kebutuhan pokok dari tanaman, tentu ketersediaanya perlu kita perhitungkan, lahan-lahan yang jauh dari air atau hanya mengandalkan air hujan tentu tidak mudah menentukan komoditas yang akan kita usahakan.
2.      Ilmu statistik atau lebih kerennya DESAIN EKSPERIMEN
sering kita lihat disawah atau ladang pas berbincang-bincang dengan sesama petani kita menceritakan pengalamannya masing-masing ada yang cerita tentang pemupukan, jenis pupuk yang digunakan, dosis yang diberikan, cara pengolahan. semua cerita dari mereka adalah pengalaman yang sangat bermanfaat. Namun kelemahan dikita sebagai petani adalah pencatatan, sehingga pengalaman-pengalaman yang berharga ini tertutup dengan certia-cerita yang lain. disadari atau tidak pengalaman ini adalah bagian kecil dari proses penelitian yang dilakukan ditingkat akademisi. sehingga tidak ada salahnya jika petani dengan ide liarnya dan kreatifnya disetiap uji coba yang dilakukan dilakukan pencatatan.
3.      Ilmu psikologi
kalau berbicara psikologi yang terlintas mungkin wawancara, atau tes IQ dll. padahal psikologi ini petani sudah mahir dalam menerapkannya seperti HRD sama karyawan karyawannya. petani itu ibarat sarjana psikologi yang tidak kuliah, lha iya tiap hari dia harus mengamati prilaku tanamanya kalu seorang petani tidak bisa mengamati prilaku tanamanya tentu cita-cita sukses bertani hanya angan-angan kosong. saat tanaman menunjukan gejala kurang pupuk dikira terserang penyakit, sampai menghabiskan pstisida satu toko pertanian pun tanaman tetap akan kerdil bahakan akan mati, begitupun sebaliknya. oleh karena itu jadilah petani seperti HRD yang professional.